Singkawang – fkub-kalbar.or.id, Keanekaragaman yang ada di Indonesia ini menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Namun disi lain. Keanekaragaman ini jika disusupi sentimen agama akan menjadi sebuah negara hancur.
Hal ini disampaikan Edward.U.P Nainggolan selaku Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Kekayaan Negara dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Membangun Moderasi Beragama dalam Bingkai NKRI Menuju SIngkawang Hebat, Senin, 11/7 bertempat di Hotel Swiss Belinn Kota SIngkawang.
Menurutnya, pertarunganpengaruh global di dunia internasional serta perkembangan pesat dunia teknologi Informasi sedikit banyak mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masyarakat Indonesia. Oleh karenanya ia mengajak kepada masyarakat untuk berpegang teguh pada nilai-nilai kebangsaan serta pilar dalam bernegara yakni Pancasila, undang-undang dasar 1945, serta Bhineka Tunggal Ika. sebagai warisan luhur bangsa ini.
“Saya mencontohkan dalam Kepercayaan masyarakat Batak Kuno sudah meyakini bahwa Tuhan merupakan pencipta Alam Semesta. Hal ini membuktikan bahwa jauh sebelum agama hadir di Nusantara,nenek moyang kita sudah mengakui eksistensi Tuhan Yang Maha Esa.” Ujarnya.
Ia mengatakan bahwa falsafah Bhineka Tunggal Ika meniscayakan bahwa manusia hakikatnya beranekaragam namun disatukan dengan satu tujuan yang sama yakni Indonesia Maju.
Selanjutnya NKRI merupakan spirit mempersatukan berbagai wilayah Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau yang sangat luas.
Selanjutnya UUD 1945 memuat nilai-nilai luhur dan budaya luhur bangsa salah satunya sebagaimana Pasal 32 dimana negara menjamin pengembangan budaya dalam konteks NKRI yang merupakan warisan luhur bangsa Indonesia.
Ia mengajak masyarakat SIngkawang untuk terus mencintai Indonesia dengan cara memberikan yang terbaik untuk negeri ini.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi akan dicapai apabila seluruh potensi yang dimiliki masyarakat Indonesia dapat bersatu padu satu dengan lainnya.
Ia mengajak masyarakat untuk memperkuat toleransi karena dapat membimbing masyarakat untuk terhindar dari fanatisme yang mengarah pada fundamentalisme agama.
“Semakin beriman seseorang dan semakin dalam ia dalam mendalami ajaran agamanya hendaknya ia mengasihi antar sesama. Mari kita jaga dan rawat Budaya tempat kita dilahirkan tentunya dalam konteks NKRI.” Ujarnya. (Rilis)
Discussion about this post