Pontianak – fkub-kalbar.or.id, Forum Kerukunan Umat Beragama Kalimantan Barat mengisi Seminar Kebangsaan dengan tema “Merawat Indonesia di Tengah Keragaman”. Giat ini sukses berlangsung di MAN 2 Pontianak, Sabtu, (2/9).
Kegiatan yang diusung bidang kesiswaan ini menghadirkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang diwakili oleh Kaharudin, S.Ag selaku Kepala Bagian TU Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Dalam penyampaian materinya yang didampingi pembicara berikutnya yaitu H. Mi’rad, S.Ag, M.A.P (Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak) dan dimoderatori oleh H. Edi Setiawan (Kepala MAN 2 Pontianak), lebih kurang 30 menit Kabag TU menyampaikan materi dengan tema Bangga Ber-Indonesia dan selanjutnya diisi dengan tanya jawab peserta.
Dalam sambutan dan penyampaian materinya dihadapan peserta yang terdiri dari siswa utusan dari madrasah aliyah negeri dan swasta se-kota Pontianak, Kabag TU memotivasi peserta dengan mengapa kita harus bangga berIndonesia.
“Kekayaan alam, amannya kehidupan meskipun beragam suku, agama dan bahasa. Namun semuanya diikat dengan rasa Indonesia. Siswa madrasah dan madrasah itu sendiri memberikan sumbangsih yang besar untuk negeri ini. Banyaknya prestasi siswa madrasah menunjukkan bahwa madrasah saat ini menjadi pilar kemajuan bangsa bahkan sejak dulu. Kita tidak tahu diantara kalian ada yang nantinya sebagai pejabat negeri ini. Siapkan diri kalian dengan skill dan kompetensi unggulan”, demikian diantara materi Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat.
Selain pejabat Kementerian Agama, bidang kesiswaan MAN 2 Pontianak juga menghadirkan sebagai pembicara, Didi Darmadi, M.Lett., M.Pd yang mewakili FKUB Provinsi Kalimantan Barat dan pembicara terakhir adalah Rony Ramadhan Putra (tim CBN atau Cyber Borneo Nusantara).
Usai Kepala Bagian TU Kanwil Kemenag Kalbar, pemateri berikutnya adalah H. Mi’rad, S.Ag, M.A.P yang mengangkat sub tema tentang pentingnya sikap toleransi dalam beragama. Beliau mengingatkan.
“Betapa negeri ini sangat majemuk dari segi bahasanya, sukunya dan agamanya. Menjaga keragaman ini harus selalu digemakan dan dipelihara sebagai kekuatan bangsa”, demikian diantara penyampaian materi beliau.
Selanjutnya dengan sub tema “Literasi Kerukunan Di Tengah Keragaman Masyarakat Kalimantan Barat”, Didi Darmadi, S.Pd.I., M.Lett., M.Pd. menyampaikan bahasannya di depan peserta sebagai pembicara ketiga. Dalam penyampaian materinya, Didi mengemukakan ada tiga aspek urgen dalam merawat kerukunan yaitu penguatan literasi kerukunan, aktualisasi nilai sufistik dan sikap moderasi beragama dan pengarusutamaan prinsip kesetaraan.
“Literasi kerukunan diperlukan dalam rangka memperkuat kapasitas dalam merespons dan mengelola konflik serta membangun keharmonisan melalui media sosial dan IT. Selanjutnya sufistik dan moderasi beragama dimaksudkan membentuk perilaku mulia dalam mewujudkan sebuah revolusi moral-spiritual dalam masyarat agar terbentuknya masyarakat yang harmoni dan seimbang. Nilai berikutnya adalah mewujudkan nilai kesetaraan baik kepada sesame manusia, dalam hal politik dah ekonomi”, demikian ulasan Didi yang juga alumni Taplai Lemhannas RI.
Pembicara terakhir adalah Rony Ramadhan Putra, S.E, M.E (Tim CBN). Dalam pemaparannya, Roni yang tergabung dalam Cyber Boneo Nusantara (CBN) mengangkat sub tema Simulasi Radikalisme Terorisme. Rony menyampaikan tentang kenali sejak awal gerakan yang mengarah kepada radikalisme dan tindakan intoleransi.
“Siswa harus mengenali ini sehingga sejak awal dapat menghindari dengan mempelajari apa saja yang menjadi proses perekrutan dan pembelajaran mereka”.
Acara diakhiri dengan penyerahan plakat dan sertifikat kepada semua pemateri.
Discussion about this post