Oleh: Muhammad Nashir Syam
Anggota FKUB Kabupaten Ketapang
Perayaan Natal memegang makna yang sangat istimewa bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Momentm ini tidak sekedar menjadi peringatan sejarah kelahiran Yesus Kristus di Betlehem, tetapi juga menjadi saat yang penuh kegembiraan, kehangatan dan refleksi ruhaniah.
Dalam perayaan Natal tahun ini, Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengusung tema yaitu “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi” yang diambil dari Lukas 2 : 14 membawa pesan perdamaian, sukacita dan kebaikan kepada semua orang di muka bumi.
Jadi makna mendalam dari Natal 2023 ini adalah tentang nilai-nilai kemanusiaan. Kita tahu bahwa dunia saat ini sedang dirundung duka cita yang amat mendalam. Nasib Palestina yang belum juga menentu, adalah salah satu contohnya. Di mana kondisi di sana bukan sekedar perang biasa, tatapi lebih dari mencabik-cabik nilai-nilai kemanusiaan. Maka keadaan tersebut lebih tepat disebut sebagai tragedi kemanusiaan. Bagi umat yang melihat dengan nurani imani, keadaan mana sudah sangat menodai aspek kemanusiaan secara universal.
Akan halnya dengan keadaan di tanah air, sebagaimana kita tahu sudah mulai menghangat. Ujaran kebencian, berita-berita hoax dan saling menyindir satu dengan lainnya sudah seakan menjadi sarapan kita sehari-hari baik melalui media mainstream apalagi media social. Ini efek dari pemilu 2024. Masing-masing pendukung dari paslon berusaha mengunggul-unggulkan jagonya dan merendahkan paslon lainnya. Dalam sebuah kompetisi demokrasi memang sudah biasa, tapi manakala dibiarkan secara sistematis dan massif maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi letupan-letupan dahsyat.
Inilah makna atau relevansi pesan Natal 2023. Sesungguhnya kalau kita renungkan dengan hari jernih semua agama mengajarkan kasih sayang. Agama hadir untuk mengayomi semua, agar damai sejahtera tercipta di muka bumi.
Sebagai ungkapan rasa turut berbahagia denga apa yang sedang dirasakan oleh saudara-saudara umat Kristiani, MUI beserta pengurus FKUB Ketapang pada Senin (25/12/2023) melakukan kunjungan ke Bupati Ketapang Martin Rantan, SH,M.Sos, Uskup Keuskupan Ketapang yaitu Mgr. Pius Riana Prapdi yang ditahbiskan sejak tahun 2012, tokoh-tokoh Katolik seperti Drs. Heronimus Tanam, ME dan Drs. Lukas Lawun serta tokoh Kristen yaitu Pendeta Jantje T.Abidano, S.Th.
Discussion about this post