Pontianak, – fkub-kalbar.or.id, Dalam rangka membangun sinergitas, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat (Kalbar) mengikuti Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kalimantan Barat. Dengan tema kegiatan yaitu Optimalisasi Bonus Demografi dan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Menuju Indonesia Emas 2045. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalbar pada 4 April 2024 di Ballroom Hotel Aston Pontianak and Covention Center. Sebanyak 233 peserta se Kalbar mengikuti kegiatan tersebut., Kamis, 4/4.
Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Pj. Gubernur Kalbar dr. Harisson, M.Kes saat membuka Rakerda berharap Rakerda ini menghasilkan solusi dan strategi konkrit untuk percepatan penurunan stunting dan peningkatan kualitas SDM di Kalbar, salah satunya terbangunnya sinergitas lintas pemerintah (provinsi dan kabupaten/kota), lembaga/instansi, perguruan tinggi, perusahaan, organisasi kemasyarakatan, dan lain-lain.
“Sebagai upaya untuk mempercepat penurunan stunting, perlu dilakukan secara bersinergi dalam bentuk penanganan, perhatian dan sentuhan pemerintah sebagai bentuk kehadiran negara dalam membantu masyarakat menjadi sejahtera. Kami menghimbau beberapa daerah yang masih belum optimal dalam menangani penurunan stunting untuk lebih maksimal, kalua perlu kita studi banding ke Bali sebagai daerah yang cukup baik dalam melaksanakan program ini,” kata Harisson.
Salah satu narasumber, Prof. Dr. Eddy Suratman, SE, MA menjelaskan bahwa bonus demografi akan mempunyai nilai lebih, menjadi nilai tambah, kalau pasar mampu menampung mereka, dan tidak akan jadi malapetaka pengangguran dan berbagai hal negatif lainnya.
“Maka tugas pemerintah harus menyiapkan masyarakat agar memiliki skill dan juga menyiapkan pasar untuk lapangan kerja, itu secara makro. Secara mikro, kita mulai dari internal keluarga kita masing-masing, kita identifikasi keluarga kita, siapkan masing-masing anggota keluarga untuk keluar dari situasi sulit, membantu mereka memiliki pendidikan dan keterampilan, maka kita sebenarnya telah turut serta membantu pemerintah. Jika hal demikian bisa kita lakukan, maka kita siap menikmati bonus demografi 2045,” jelas Guru Besar Universitas Tanjungpura.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Ir. Pintauli Romangasi Siregar, MM mengatakan melalui kegiatan Rakerda ini, akan terumus blue print percepatan penanganan stunting di Kalimantan Barat, yang salah satunya menguatnya sinergitas lintas sektoral.
“Kami berharap Rakerda program Bangga Kencana yang dilaksanakan ini dapat menghasilkan kesepakatan yang membangun dan meningkatkan koordinasi, komunikasi dan sinergi lintas sektoral di tingkat provinsi, serta rumusan strategi dan komitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting baik ditingkat provinsi, kabupaten/kota se Kalbar tahun 2024,” kata bu Pinta.
Anggota Pengurus FKUB Kalbar, Didi Darmadi, M.Lett, M.Pd yang ditugasi menghadiri kegiatan Rakerda, menyampaikan kehadiran FKUB Kalbar dalam Rakerda tersebut merupakan bentuk dukungan dalam membangun sinergitas dalam usaha percepatan penurunan stunting di Kalbar. Bahkan beberapa kabupaten/kota di Kalbar sudah bekerjasama dengan FKUB kabupaten/kota untuk mengkampanyekan percepatan penurunan stunting, salah satunya di kabupaten Kubu Raya.
“FKUB di Kalbar selalu mendukung berbagai program pemerintah, salah satu keterlibatan tersebut dengan terlibat aktif dalam percepatan penurunan stunting, antara lain melalui FKUB kabupaten/kota, misalnya FKUB Kubu Raya. Disisi lain, FKUB Kalbar dengan senang hati jika bisa berpartisipasi secara aktif dalam program percepatan penurunan stunting oleh pemerintah provinsi Kalbar, dan juga melalui program Bangga Kencana BKKBN Perwakilan Kalbar, karena FKUB juga merupakan organisasi yang dibentuk untuk membantu pemerintah, apalagi FKUB terdiri dari tokoh-tokoh agama yang selalu dekat dengan masyarakat,” ujar Didi. (Red)
Discussion about this post