Pontianak – fkub-kalbar.or.id, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Barat melanjutkan program kunjungan silaturahmi lintas agama dengan menyambangi Majelis Agama Buddha di Vihara Vajra Bumi Kertayuga, Jalan Arteri Supadio, Pontianak. Kunjungan ini disambut hangat oleh Ketua WALUBI Kalbar, Pandita Rolink Kurniadi Darmara, beserta jajaran pengurus.
Dalam sambutannya, Pandita Rolink menekankan pentingnya perjumpaan langsung antarumat beragama sebagai sarana memperkuat toleransi dan memperdalam pemahaman terhadap perbedaan. “Dalam konteks Indonesia, keberagaman adalah keniscayaan. Maka sikap saling menghargai dan menghormati adalah hal yang patut dijunjung tinggi,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan secara singkat sejarah dan struktur organisasi WALUBI serta keberagaman aliran dalam agama Buddha. “Ada 13 majelis agama Buddha di Kalbar, yang masing-masing memiliki tradisi dan tata cara berbeda, tetapi semuanya bersumber dari ajaran Buddha,” jelas Pandita Rolink.
Sementara itu, Ketua FKUB Kalbar, Prof. Dr. Ibrahim, MA, menyampaikan apresiasi atas sambutan yang diberikan dan menggarisbawahi pentingnya silaturahmi lintas agama sebagai bagian dari penguatan kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kita berbeda agama, tetapi kita adalah saudara se-Tanah Air. Pertemuan seperti ini harus menjadi hal yang biasa, bukan luar biasa,” katanya.
Ia menambahkan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari program FKUB Kalbar untuk menjalin kedekatan dengan seluruh majelis agama. Sebelumnya, kunjungan telah dilakukan ke Majelis Agama Hindu (PHDI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ibrahim juga memperkenalkan jajaran pengurus FKUB yang hadir, termasuk tokoh-tokoh agama dari Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Konghucu, dan Buddha. Bahkan FKUB Kabupaten Melawi turut serta dalam kunjungan ini.
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi kerja sama yang lebih erat antarumat beragama di Kalimantan Barat. Rencananya, kegiatan silaturahmi lintas agama akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan, termasuk membuka ruang pertemuan di ranah umat dan generasi muda lintas agama.
Discussion about this post