Pontianak – Dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945, Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) provinsi Kalimantan Barat menggelar Malam Dharma Santhi di Sangraha Wiguna PHDI Kalbar, Jumat (14/4) malam.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh lintas agama, di antaranya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalbar Drs. Hermanus, M.Si, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar Dr. Muhajirin Yanis, M.Pd.I, Ketua PHDI Kalbar Ida Shri Resi Dukuh Putra Bandem Kepakisan, dan perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar H. Miskari, Lc.M.HI dan Pdt Paulus AJong.
Dalam sambutannya, Ketua PHDI Kalbar Ida Shri Resi Dukuh Putra Bandem Kepakisan mengatakan bahwa Dharma Santhi adalah upaya untuk mewujudkan kebenaran yang hakiki yang cinta damai tanpa perbedaan. Ia juga menekankan pentingnya kebhinekaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
“Kebhinekaan yang tertulis dalam kitab Sutasoma menjadi sebuah kebanggaan bagi agama Hindu sebab, Hindu memiliki sumbangsih dalam membentuk Negera Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh umat Hindu untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi tahun 2024 dengan tetap menjaga kondusifitas Kalimantan Barat dalam berbangsa dan bernegara. Ia menambahkan bahwa menjaga keseimbangan adalah bagian dari ajaran agama Hindu.
“Umat Hindu dimana pun dia akan tetap mencari tempat sembahyang. Hubungan manusia dengan manusia jangan mempermasalahkan perbedaan, karena perbedaan adalah fitrah manusia,” tuturnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar Dr. Muhajirin Yanis, M.Pd.I dalam sambutannya mengapresiasi nilai indeks kerukunan umat beragama di Kalbar yang masuk sepuluh besar di Indonesia.
“Di Kalimantan Barat, perkembangan kehidupan beragama semakin membaik dan menjadi contoh bagi provinsi lain. Tentu nilai positif ini harus disyukuri dan terus dilestarikan dan diperkokoh untuk tetap aman dan damai. Pembenahan terhadap hal-hal yang perlu dibina, kementerian agama terus berusaha menyatukan umat. Tradisi umat keagamaan adalah upaya untuk menikmati perbedaan. Memperteguh iman, memperteguh tali kasih, toleransi dan kerukunan umat beragama. Manusia harus hidup seimbang, berkembang tanpa harus menjatuhkan. Tujuan dharma agama Hindu muksartam jagat, kebahagiaan dunia akhirat,” kata Muhajirin.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalbar Drs. Hermanus, M.Si mengatakan bahwa pengamalan dari ajaran agama Hindu sangat sesuai dengan semangat persatuan dan kesatuan dalam berbagai perbedaan yang ada di Kalbar.
“Harapannya bahwa kegiatan keagamaan seyogyanya untuk terus dilaksanakan untuk mengingat kembali tujuan beragama, dalam hal ini dharma agama. Masyarakat Kalimantan Barat adalah masyarakat heterogen, yang harus tetap bersatu dengan ikatan agama masing-masing. Perbedaan ini harus disyukuri karena hingga saat ini Kalbar masih aman dan damai. Kehidupan yang rukun sejatinya adalah implementasi dari ajaran agama. Pemprov sangat mendukung setiap kegiatan keagamaan, Pemprov memberikan kebebasan untuk melaksanakan perayaan keagamaan. Sebagai bukti, Singkawang sudah berkali-kali mendapat harmoni awards sebagai kota tertoleran se-Indonesia,” ucap Hermanus.
Ia juga mengingatkan bahwa tema yang diangkat dari perayaan Nyepi ini, sangat menarik, karena dalam waktu dekat, kita akan mengadakan pesta demokrasi. Mulai dari pemilihan presiden, DPR, dll.
“Oleh sebab itu, saya mengajak seluruh masyarakat Kalbar untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan bertanggung jawab. Jangan sampai ada gesekan atau konflik karena perbedaan pilihan politik. Mari kita jaga persaudaraan dan persatuan kita sebagai bangsa Indonesia,” tutup Hermanus
Malam Dharma Santhi ini juga diisi dengan doa bersama dan pembacaan sloka Weda oleh para pemuka agama Hindu. Acara ini bertujuan untuk menciptakan suasana damai dan harmonis. (Rilis)
Discussion about this post