Pontianak – fkub-kalbar.or.id, Pemilihan Umum Tahun 2024 sudah di depan mata. Tahapan proses pemilu sudah mulai berjalan. Hiruk pikuk politik sudah mulai menghiasi media dan jalanan. Baik terkait Capres dan Cawapres, partai politik peserta pemilu hingga calon legislatif yang didaftarkan. Di sisi lain, persinggungan antar perbedaan dukungan calon, pilihan partai politik bahkan calon yang diusung juga tidak kalah hangatnya akhir-akhir ini. Kondisi ini akan terus berlangsung hangat dari hari ke hari menjelang perhelatan pemilu serentak tahun 2024. Demikian antara paparan awal yang disampaikan oleh Ketua FKUB Kalbar saat menjadi Narasumber dalam Dialog Interaktif yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Kota Pontianak dan FKUB Kota Pontianak, Selasa 18/07 di Hotel Orchard Perdana Pontianak.
Menurutnya, ujian kedewasan atas perbedaan pilihan partai politik, dukungan calon presiden dan wakil presiden, calon anggota legislatif dan perwakilan daerah semakin nyata. Akan kah kita mampu menerima segala perbedaan pilihan politik, sembari memberikan jaminan bagi berlangsungnya pemilu yang aman, damai, beradab dan bermartabat. Disinilah diperlukan penguatan toleransi dan moderasi beragama dalam politik. Dimana dengan toleransi dan moderasi kita tidak menempatkan agama (perbedaan agama) sebagai alat politik kepentingan; dengan toleransi dan moderasi semua kita mampu mengambil peran untuk jalannya proses pemilu yang jurdil dan demokratis; dengan toleransi dan moderasi kita tidak akan menjadikan perbedaan pilihan politik dan hasil pemilu merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Sebaliknya justru menjadi penyemangat dalam membangun dan memperjuangkan umat.
Initinya menurut Guru Besar Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Pontianak, FKUB dengan para tokoh agama di dalamnya mesti berupaya mengambil peran penting dalam mewujudkan pemilu yang beradab dan bermartabat tahun 2024 dengan setidaknya dua indikator utama; pertama, pemilu berlangsung sesuai ketentuan perundang-undangan, dengan minimnya kecurangan dan pelanggaran; kedua, tingginya partisipasi politik dalam pemilu 2024 sehingga mampu menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan legitimate. (Rilis)
Discussion about this post