Bengkayang – fkb-kalbar.or.id, Bertempat di Aula Kantor Kemenag Bengkayang, Anggota FKUB Kab. Bengkayang dari agama Buddha sekaligus Kasi Bimas Buddha Kantor Kemenag Bengkayang Wiyono,S.Pd.B menghadiri acara pembukaan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Menengah yang diselenggarakan oleh Kasi Satuan Kerja ( satker ) Bimas Katolik Kantor Kemenag Bengkayang pada Selasa pagi,19/03.
Kegiatan yang dimulai sejak pagi pukul 08.30 wib tersebut dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag Bengkayang, H.Damsir, S.Ag mengundang sebanyak 15 orang peserta guru tingkat SMP, SMA/K dari 14 sekolah dilingkungan Kabupaten Bengkayang dengan dihadiri sebanyak 2 narasumber yang berkompeten dibidangnya yakni Rektor dari Institute Santi Buana sekaligus Pastor dan Dosen di Institute Santi Buana, RP. Eugene, CSE yang menyajikan materi yang bertemakan Hubungan Pribadi Strategis Penanaman Nilai Iman dan Moral kepada Anak – anak dan Guru Penggerak Kabupaten Bengkayang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang sekaligus sebagai guru agama katolik di SMPN 03 Bengkayang, Utenius, S.Pd yang membawakan materi Optimalisasi Platform Merdeka Mengajar ( PMM ).
Mengawali sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Bengkayang, H. Damsir, S.Ag menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan pembinaan dan menekankan pentingnya upgrade para tenaga pendidik disegala bidang untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan menjawab tantangan dalam kegiatan belajar mengajar disekolah maupun pembinaan di tengah masyarakat.
Pembinaan yang mengangkat tema Optimalisasi Platform Merdeka Mengajar atau disingkat PMM dengan sub tema Dengan Pembinaan Guru Agama Katolik Kita Tingkatkan Kualitas Kinerja dan Moderasi Beragama di Sekolah. Sudah jelas bahwa pentingnya pengembangan kemampuan dan senantiasa mengupgrade keahlian dalam kegiatan belajar mengajar merupakan suatu keharusan bagi setiap pendidik untuk menciptakan generasi yang siap menjawab tantangan global. Penanaman nilai Moderasi dalam Beragama terutama di lingkungan sekolah dengan maksud untuk menciptakan generasi yang moderat sebagai akar untuk memperkuat rasa saling menghormati, toleransi dalam beragama dengan demikian memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang heterogen ini. ( Kontributor_Tji Cin Med )
Discussion about this post