Bengkayang – fkub-kalbar.or.id, Bertempat di Sekretariat Yayasan Vihara Ariamarama Bengkayang (YVAB), Kelenteng Pe Kong, sejumlah pengurus YVAB menggelar rapat persiapan pembentukan panitia perayaan HUT Guan Shi Yin Pu Sa, atau lebih dikenal dengan Dewi Kwan Im, di Kecamatan Bengkayang tahun 2024 pada Minggu malam, 15/09.
Ketua YVAB, Aguspinus, dalam rapat tersebut memaparkan struktur anggota kepanitiaan beserta tugas dan fungsi setiap seksi maupun anggota yang terlibat di dalamnya.
Aguspinus menjelaskan bahwa perayaan HUT Dewi Kwan Im di wilayah Kecamatan Bengkayang jatuh pada penanggalan Imlek Tahun Kap Sin bulan 9 hari ke-19, yang pada penanggalan nasional adalah 21 Oktober 2024. Acara ini merupakan perayaan keagamaan untuk memperingati Hari Upasampada, atau lebih dikenal sebagai Hari Pelepasan Agung Guan Shi Yin Pu Sa.
Guan Shi Yin Pu Sa, atau Dewi Kwan Im, yang lahir pada penanggalan Imlek bulan 2 hari ke-19, merupakan simbol welas asih dan kebijaksanaan dalam agama Buddha, baik dalam Buddha Mahayana maupun kepercayaan masyarakat. Beliau memiliki peranan yang sangat penting dalam agama Buddha. Dengan semangat welas asih, Guan Shi Yin Pu Sa menjadi dasar utama dari aliran Buddha Mahayana.
Dalam kitab Buddha juga tertulis bahwa Guan Shi Yin Pu Sa, yang mencapai penerangan sempurna pada penanggalan Imlek bulan 6 hari ke-19, merupakan titisan dari Buddha Aheng Fa Ming Ru Lai yang berada di tanah suci Buddha, dan menjelma dalam wujud Pu Sa (Bodhisattva) untuk menolong semua makhluk yang menderita di segala tempat. Guan Shi Yin Pu Sa memiliki hubungan khusus dengan Buddha Amitabha. Beliau adalah salah satu Bodhisattva (Pu Sa) dari Tri Suci di Alam Surga Barat. Guan Shi Yin Pu Sa, yang mencapai Pelepasan Agung pada penanggalan Imlek bulan ke-9 hari ke-19, memiliki tekad welas asih dan keadilan yang luar biasa besar. Oleh sebab itu, ketika umat manusia mengalami kesulitan dan penderitaan, jika mengucapkan nama Guan Shi Yin Pu Sa dengan kesungguhan hati, maka dia akan diselamatkan oleh Pu Sa dengan menjelma dalam berbagai wujud, memberikan ajaran yang berbeda untuk menolong orang-orang yang berbeda pula.
(Kontributor: Tji Cin Med, B.CL; Dokumentasi: Yoga)
Discussion about this post