Pontianak, – fkub-kalbar.or.id. Kegiatan silaturahmi kebangsaan dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sangat urgen dan strategis sehingga menjadi bagian dari solusi kerenggangan pasca Pemilu serentak 2024, Rabu, 8/5.
Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. Ibrahim, MA, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar, yang menyambut baik terlaksananya kegiatan ini karena sangat urgen dan strategis.
“Silaturahmi kebangsaan ini merupakan kegiatan penting dan strategis dalam konteks politik dan kebangsaan kita saat ini. Dimana Pemilu dan kontestasi politik telah membangun friksi-friksi tertentu di tengah masyarakat, mulai dari perbedaan dukungan, pilihan politik, maupun pihak yang menjadi pemenang ataupun yang belum berhasil menang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua FKUB Kalbar menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari solusi dari kerenggangan pasca Pemilu.
“FKUB memandang bahwa kegiatan silaturahmi kebangsaan ini merupakan solusi penting untuk mengatasi kemungkinan kerenggangan hubungan antar anak bangsa hari ini, dan menjadi garansi untuk terus terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa ke depan,” ujar Guru Besar IAIN Pontianak.
Drs. Manto, M.Si, yang menjabat Kaban Kesbangpol Kalimantan Barat, mewakili Pj. Sekretaris Daerah Kalbar, saat menyampaikan ucapan syukur atas Pemilu yang berlangsung rukun dan damai.
“Puji syukur atas telah ditetapkannya keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemenang Pemilu serentak 2024 Presiden dan Wakil Presiden. Kita bisa terus menjaga kerukunan dan kedamaian hingga saat ini,” hal itu disampaikan Drs. Manto, M.Si, yang menjabat Kaban Kesbangpol Kalimantan Barat, mewakili Pj. Sekretaris Daerah Kalbar.
Kegiatan silaturahmi kebangsaan dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini diformat dalam bentuk dialog dengan menghadirkan narasumber dari akademisi dan pengamat politik Universitas Tanjungpura, Dr. Jumadi, M.Si, menitikberatkan pentingnya integrasi bangsa di tengah masyarakat yang majemuk. Kemudian, Kaban Kesbangpol Kalbar menggarisbawahi penghargaan terhadap local wisdoms di tengah masyarakat yang multikultural. (D. Darmadi, JA)
Discussion about this post