Pontianak – fkub-kalbar.or.id,** Dalam rangka memastikan penyelenggaraan Pemilukada serentak Tahun 2024 di Kalimantan Barat aman dan damai, Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Kalimantan Barat menggelar Seminar Penguatan Moderasi Beragama Bagi Aktor Kerukunan dengan tema “Kolaborasi dan Sinergitas untuk Wujudkan Pilkada Damai di Kalimantan Barat Tahun 2024” pada Kamis, 13 Juni, bertempat di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kakanwil Kemenag Kalbar Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd., Kaban Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat Drs. Manto, M.Si., Ketua FKUB Kalbar Prof. Dr. Ibrahim, M.A., serta diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari perwakilan ormas lintas agama, para penyuluh, pemuda lintas agama, dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua panitia kegiatan Dr. Ahmad Jais, M.Ag., menyampaikan bahwa kegiatan ini terselenggara dalam rangka mewujudkan pilkada yang aman, damai, dan bermartabat di tengah-tengah wilayah Kalbar yang memiliki keberagaman suku, budaya, dan agama. Oleh karenanya, moderasi beragama harus diimplementasikan di tengah-tengah masyarakat yang beragam, terutama oleh para aktor kerukunan.
Ia menyampaikan bahwa melalui kolaborasi dan sinergitas antar aktor kerukunan dalam penguatan moderasi beragama, dapat mewujudkan pilkada damai Tahun 2024 di Kalimantan Barat. Oleh karenanya, ia mengajak seluruh peserta untuk ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan seminar ini.
Senada dengan hal ini, Ketua FKUB Kalbar Prof. Dr. Ibrahim, M.A., menyampaikan bahwa berdasarkan rilis Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama Kota Semarang, Kalimantan Barat memiliki indeks kerukunan sebesar 79,1, menempatkannya pada peringkat ke-8 se-Indonesia dan ke-2 se-Kalimantan. Ini tentu menjadi kebanggaan, namun perlu pula menjadi perhatian terutama karena masih ada beberapa persoalan yang perlu menjadi perhatian bersama seperti penolakan sebagian tokoh agama di tempat tertentu dan penolakan rumah ibadah di beberapa tempat. “Ini sesungguhnya perlu menjadi perhatian bersama bahwa angka indeks kerukunan yang tinggi perlu dibarengi dengan praktik-praktik kerukunan agar tidak ada lagi persoalan antar umat beragama,” ujarnya.
Kemudian, ia menyampaikan bahwa menjelang pilkada serentak Tahun 2024 di Kalimantan Barat, dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif mengawal prosesnya agar berjalan aman, lancar, demokratis, dan menghasilkan pemimpin daerah yang bermartabat.
Oleh karenanya, dirinya mengajak untuk terus berkolaborasi dan bersinergi dalam memperkuat moderasi beragama dan kerukunan dalam interaksi sosial antar umat beragama serta mewujudkan pilkada damai Tahun 2024 di Kalbar. (red)
Discussion about this post