Pontianak, – fkub-kalbar.or.id, Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pontianak, KH Abdus Syukur SK, menyampaikan refleksi penting dalam acara yang diselenggarakan bersama FKUB Provinsi Kalimantan Barat. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama, pejabat, dan pengurus FKUB dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Barat, baik secara langsung maupun melalui platform daring. via Zoom Meeting, Jumat, 16/8 malam
Dalam sambutannya, KH Abdus Syukur menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada FKUB Provinsi Kalimantan Barat yang telah menginisiasi kegiatan refleksi ini. Ia menekankan bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hasil perjuangan satu golongan, tetapi merupakan buah dari perjuangan bersama seluruh elemen bangsa, termasuk berbagai agama dan budaya yang ada di Indonesia.
“Indonesia merdeka bukan atas perjuangan satu kelompok, tetapi hasil dari perjuangan bersama seluruh elemen bangsa. Agama, budaya, semuanya bersatu padu mewujudkan Indonesia merdeka,” ujar KH Abdus Syukur.
Ketua FKUB Kota Pontianak juga menyoroti pentingnya menjaga dan memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat yang majemuk. Menurutnya, perbedaan agama, budaya, dan suku bangsa bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang harus dirawat dengan semangat persaudaraan dan toleransi.
“Saya selalu membayangkan Indonesia ini seperti sebuah orkestra, di mana alat musiknya berbeda-beda, agamanya berbeda-beda, budayanya berbeda-beda, namun semuanya berpadu dalam satu irama: Indonesia Raya,” ungkapnya penuh semangat.
KH Abdus Syukur juga menyampaikan beberapa usulan penting untuk memperkuat peran FKUB, termasuk pengusulan hari lahir FKUB dan restrukturisasi organisasi FKUB agar lebih efektif dalam menjalankan tugasnya. Ia menekankan bahwa FKUB harus terus menjadi garda terdepan dalam membangun toleransi dan moderasi beragama di Indonesia.
“Mari kita kobarkan semangat persaudaraan, semangat persatuan, dan semangat kebangsaan kita. Perbedaan yang ada bukanlah untuk memecah belah, tetapi untuk memperkaya kita sebagai bangsa yang besar,” tutupnya dengan penuh optimisme.
Acara refleksi ini menjadi momentum penting bagi para tokoh agama dan pengurus FKUB untuk merefleksikan perjalanan bangsa Indonesia selama 79 tahun, serta memperkuat komitmen dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah keberagaman. (red)
Discussion about this post