Gadis kelahiran 13 April 2009 ini merupakan putri pertama dari pasangan Lili Sandra dan Eka Erlina, yang keduanya adalah guru ASN. Zerlinda memiliki dua adik, Dirga Sander Ramadhan dan Zahrani Sandra Andrena. Lulusan TK Pertiwi Mulia Baru, SDN 19 Delta Pawan, dan SMPN 1 Ketapang ini dikenal sebagai siswa yang cerdas dan aktif.
Di luar kesibukannya belajar, Zerlinda juga aktif sebagai kreator konten video. Dengan ribuan pengikut di media sosial, ia memanfaatkan platform digital untuk menyuarakan ide-idenya. Kemenangannya dalam lomba TikTok FKUB menjadi bukti kreativitas dan pemahamannya yang mendalam tentang isu-isu sosial, khususnya moderasi beragama.
Dalam wawancaranya dengan M. Nashir Syam dari FKUB Ketapang, Zerlinda mengungkapkan pandangannya terkait moderasi beragama dan peran generasi muda.
“Apa yang kamu pahami tentang moderasi beragama?”
“Moderasi beragama adalah sikap yang tidak ekstrem dalam menjalankan agama, atau disebut tawassuth (seimbang). Moderasi ini tercermin dari sikap toleransi yang kita praktekkan sehari-hari,” jelas Zerlinda.
“Bagaimana peran generasi muda dalam moderasi beragama?”
“Generasi muda memiliki peran besar. Kita harus menjadi inisiator dalam menyebarkan, menanamkan, dan mempraktikkan moderasi beragama, terutama di kalangan anak muda, agar nilai ini semakin dikenal luas,” ujarnya.
“Apa cara kaum muda untuk mensosialisasikan moderasi beragama?”
“Banyak cara kreatif yang bisa dilakukan, misalnya membuat konten video atau vlog. Konten dapat membahas masalah yang relevan dan dikaitkan dengan tempat-tempat bermakna untuk memperkuat pesan.”
Zerlinda juga menegaskan pentingnya memandang perbedaan sebagai perekat persatuan. “Perbedaan itu pasti ada, terutama dalam hal prinsip seperti keyakinan. Namun, jangan jadikan perbedaan sebagai alasan untuk perpecahan. Tujuan agama adalah menciptakan kedamaian dan ketenangan,” katanya.
Lomba FKUB dan Pesan untuk Generasi Muda
Ketika ditanya tentang lomba yang diikutinya, Zerlinda menjelaskan bahwa tema yang diusung adalah “Praktik Adat Budaya untuk Kerukunan ala Kaum Muda”. Ia mengapresiasi FKUB Provinsi Kalbar yang telah memberikan wadah bagi generasi muda untuk menyuarakan gagasan terkait moderasi beragama.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada FKUB Provinsi Kalimantan Barat, guru pembimbing, dan tentunya kedua orang tua saya yang selalu mendukung. Semoga melalui lomba ini, nilai-nilai moderasi beragama semakin tersebar luas,” tuturnya.
Prestasi Zerlinda menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk ikut berkontribusi dalam menjaga toleransi dan kerukunan melalui cara-cara kreatif. (M.Nashir Syam)
Discussion about this post