Ketapang – fkub-kalbar.or.id, Per 1 Desember 2023 pleno Forum Kerukunan Umat Beragama Ketapang sepakat menunjuk Drs. Lukas Lawun tokoh Keuskupan Ketapang sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua. Hal itu dengan pertimbangan Ketua FKUB yakni Drs. Heronimus Tanam, M.E cuti karena mengikuti kontestasi pemilihan anggota legislatif 2024.
Nama Drs. Lukas Lawun cukup familiar bagi masyarakat Ketapang. Karena disamping sebagai pensiunan PNS di lingkungan pemerintah Kabupaten Ketapang, ia juga sebagai salah satu tokoh umat Katolik yang menjadi penggerak aktivitas keuskupan Ketapang.
Namanya Lukas Lawun, kami sering memanggilnya dengan “Romo Lukas” . Pria kelahiran Simpangdua Ketapang 1 Desember 1953 ini memasuki purna tugas sebagai PNS pada tahun 2013 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Dinas Perkebunan Ketapang yang ia jalani sejak tahun 2006. Sekalipun demikian di usia senjanya “Romo Lukas” masih tetap produktif, mengabdi di masyarakat dan memimpin serta membina kerohanian umat.
Pria yang sudah dikaruniai 8 cucu dari 5 orang putra-putri ini pernah menjalani studi S.1 di Universitas Brawijaya Malang adalah ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Ketapang, disamping itu juga sebagai anggota Dewan Karya Pastoral Keuskupan Ketapang. Mulai mengabdikan diri bergabung di FKUB sejak tahun 2017 sampai sekarang masih dipercaya untuk periode yang ke-dua.
Terkait harapannya terhadap FKUB, ia berharap agar FKUB Ketapang menjadi organisasi lintas agama yang bisa membawa kesejukan bagi umat beragama untuk tetap rukun, damai, toleran dan menghargai keberadaan umat ahama lain. “Saya ingin sekali FKUB ini menjadi pelopor terciptanya moderasi beragama. Semangat moderasi beragama harus hadir di tengah-tengah semua lini masyarakat yang majemuk,” Tambahnya.
Ia menilai bahwa, kerukunan umat beragama di Ketapang sudah sangat baik, sangat kondusif dan hal inilah yang patut dipertahankan.
“Berbeda kondisinya dengan 50 tahun yang silam, masih sering terjadi gesekan-gesekan di masyarakat karena penafsiran yang terlalu dangkal,” Katanya pula. Seraya menambahkan bahwa gagal faham dalam menanggapi suatu issue dapat menimbulkan konflik horizontal di masyarakat.
Rasanya tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa Kabupaten Ketapang adalah miniature Indonesia. Dengan luas wilayahnya yang sebanding dengan Provinsi Jawa Tengah, Ketapang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Di sini ada etnis Dayak, Bugis, Melayu, Jawa, Tionghoa dan hampir semua etnis Nusantara terwakili atau ada di tanah kayong Ketapang ini. Oleh karenanya, menurut Romo Lukas peranan tokoh agama sangat strategis dalam menjembatani kepentingan antar umat beragama dan umat dengan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Terlebih menjelang perhelatan akbar 2024 yang tentu issue etnis dan agama menjadi sesuatu yang sewaktu-waktu bisa meletup ke permukaan.
Romo Lukas Lawun, sebagai plt Ketua FKUB Ketapang meyakini masyarakat dan umat beragama di Ketapang sudah semakin dewasa dalam mensikapi perbedaan yang ada. “Mari tetap bersatu sekalipun pilihan politik kita berbeda,” Pungkasnya.
Bagi saudara-saudaraku yang ingin lebih dekat dengan keramahan beliau silahkan singgah di kediaman pria murah senyum ini di Jalan Gatot Subroto Nomor 102 RT/RW : 006/001 Kelurahan Payakumang Ketapang. Atau kontak secara personal ke nomor WA : 08125620196.( Kontributor : Muhammad NS)
Discussion about this post