Kubu Raya – fkub-kalbar.or.id, Perayaan tasyakkuran ulang tahun ke-75 Mgr. Agustinus Agus sekaligus ulang tahun ke-115 Gereja Katedral Santo Yosef Pontianak berlangsung meriah di Qubu Resort, Kubu Raya, pada Sabtu malam (23/11). Acara ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, tokoh agama, dan umat Katolik yang datang untuk memberikan doa serta ucapan syukur.
Ketua Panitia, Ignatius, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas perjalanan hidup Mgr. Agustinus Agus yang telah mencapai usia 75 tahun. “Usia 75 adalah usia yang sangat berlian. Seperti berlian, Mgr. Agustinus Agus telah melalui berbagai ujian dan tantangan dengan sikap santai dan santun, tetapi tetap bersinar dalam tugasnya sebagai pemimpin umat,” ungkap Ignatius.
Sementara itu, Pastor Alexius Alex memberikan kesan mendalam tentang sosok Uskup Agung Pontianak tersebut. “Mgr. Agus adalah seorang gembala yang tangguh dan ulet. Beliau memimpin dengan kelembutan, kesantunan, dan keramahan. Selama hampir satu dekade menjabat sebagai Uskup Agung Pontianak, beliau tak pernah lelah menggembalakan umatnya,” ujarnya.
Dalam pesannya kepada umat dan para pastor, Mgr. Agustinus Agus menekankan pentingnya membangun bangsa dengan semangat beriman dan berbela rasa tanpa memandang latar belakang agama. “Bekerjalah dengan gembira. Jangan pernah melupakan asal usul kita. Saya lahir di kampung kecil, tapi kini dipercaya melayani orang-orang besar di dalam Gereja. Ini semua karena anugerah Tuhan. Maka, jangan lupa untuk selalu mendukung dan membina sesama, khususnya yang lemah dan miskin,” tegas Mgr. Agus.
Sejak ditunjuk sebagai Uskup Agung Pontianak pada 2014, Mgr. Agustinus Agus dikenal sebagai teladan pemimpin yang mengedepankan kebersamaan dan pelayanan tanpa lelah. Ia juga aktif mendorong kerukunan lintas agama demi menciptakan keharmonisan dalam masyarakat.
Perayaan ulang tahun ke-115 Gereja Katedral Santo Yosef Pontianak menambah kemeriahan acara. Gereja yang telah berdiri lebih dari seabad ini menjadi saksi perjalanan iman umat Katolik di Pontianak, sekaligus simbol kebersamaan dan kekokohan iman.
Acara ini menjadi momentum refleksi dan rasa syukur atas berkat yang diterima oleh Gereja dan umatnya. Selain itu, perayaan ini juga mengingatkan pentingnya kebersamaan dalam membangun masyarakat yang lebih baik di masa depan.
Discussion about this post