Bengkayang – fkub-kalbar.or.id, Wakil Sekretaris FKUB Kabupaten Bengkayang, Tji Cin Med, B.CL, yang juga menjabat sebagai Sekretaris dan Seksi Acara Panitia Perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh Kecamatan Bengkayang Tahun 2025, bertindak sebagai pemandu acara dalam acara pembukaan dan Imlek Bersama di Bengkayang Sport Center pada Jumat siang, 24/01.
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, S.E., M.M., beserta istri; Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang, Yustianus, S.E., M.M.; Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang, Debit, S.H.; Kepala Kantor Kemenag Bengkayang, H. Damsir, S.Ag., beserta Kasi dan Penyelenggara Satuan Kerja di lingkungan Kemenag Bengkayang; para Kepala OPD dan perwakilan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang; Anggota DPRD Provinsi Kalbar dan Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang; Ketua MABT Kabupaten Bengkayang, Phung/Bong Cin Khiong, beserta perwakilan organisasi masyarakat; tokoh agama; tokoh adat; dan masyarakat sipil lainnya yang memenuhi aula kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya sekaligus pembukaan acara, Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, S.E., M.M., mengucapkan selamat menyambut Tahun Baru Imlek atau yang biasa disebut Festival Musim Semi bagi masyarakat Tionghoa di Kabupaten Bengkayang. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah hadir bersama warga Tionghoa Kabupaten Bengkayang untuk merayakan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh bersama-sama.
“Hari ini Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang hadir bersama-sama warga Tionghoa di Bengkayang untuk menyambut dan merayakan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh Tahun 2025. Kita berharap, di tahun Ular Kayu ini, seluruh masyarakat Kabupaten Bengkayang diberikan berkah kesehatan, kemakmuran ekonomi, kesuksesan dalam pekerjaan atau karir, serta keharmonisan di antara kita semua di tengah kemajemukan adat istiadat, budaya, bahasa, dan lainnya.
Momen Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh merupakan kesempatan untuk memperkenalkan budaya serta adat istiadat warga Tionghoa kepada masyarakat lainnya. Melalui momen ini pula, kita dapat lebih mengenal, memahami, dan menghargai kekayaan budaya serta adat istiadat yang kompleks di antara kita, sehingga kompleksitas tersebut menjadi kekayaan sekaligus modal pemersatu bangsa kita,” ujar Bupati Bengkayang.
Sebagai penutup acara, dilakukan doa lintas agama yang diikuti oleh lima perwakilan umat beragama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu. Secara bergantian, mereka memanjatkan doa dan harapan untuk segenap masyarakat Kabupaten Bengkayang.
(Kontributor: Tji Cin Med, B.CL)
Discussion about this post