KUBU RAYA – fkub-kalbar.or.id, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat, Prof. Dr. Ibrahim, MA, menjadi salah satu narasumber dalam acara Silaturrahim Kebangsaan: Menguatkan Komitmen dan Kecintaan pada Pancasila yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Ikatan Penyuluhan Agama Republik Indonesia (PW IPARI) Kalbar. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 10/3 di Hotel Alimour, Kubu Raya.
Silaturrahim Kebangsaan dikemas dalam format rapat dan workshop yang melibatkan pengurus IPARI Kalbar serta para penyuluh lintas agama se-Kalimantan Barat. Acara ini dihadiri lebih dari 100 peserta secara langsung (offline), sementara peserta lainnya mengikuti secara daring melalui Zoom.
Ketua Umum PW IPARI Kalbar, H. Aba Kartono, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas partisipasi aktif para penyuluh agama. “Alhamdulillah, lebih dari 100 peserta hadir secara langsung, sementara lainnya mengikuti secara daring,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua FKUB Kalbar menyampaikan materi bertajuk Bahaya Fanatisme Etnik dan Agama Tanpa Landasan Ilmu Pengetahuan. Menurutnya, fanatisme buta dapat menjadi pemicu konflik dan permusuhan atas nama perbedaan etnik dan agama. Oleh karena itu, ia mengajak para penyuluh lintas agama untuk terus berupaya membangun kerukunan umat beragama.
“Kenali dan eliminasi potensi fanatisme buta di kalangan umat dengan memperkuat dakwah literasi, baik literasi pengetahuan, literasi kerukunan, maupun literasi terhadap perbedaan itu sendiri,” tegas Prof. Ibrahim.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa melalui para penyuluh, agama harus ditampilkan dalam wajah yang ramah, menyejukkan, mendamaikan, dan menyelamatkan (Rahmatan Lil ‘Alamin). “Pastikan para penyuluh mampu memberikan pemahaman kepada umat bahwa apa pun etnik dan agama kita, kita semua adalah manusia yang bertuhan serta warga negara Indonesia yang berideologi Pancasila dan berdaulat dalam NKRI. Oleh karena itu, umat harus terhindar dari sikap fanatisme buta,” jelas Guru Besar Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam dan Antarbudaya IAIN Pontianak ini.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari berbagai instansi, termasuk Kanwil Kementerian Agama Kalbar, Kejaksaan Tinggi Kalbar, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalbar, serta Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalbar. Dengan berbagai materi yang disampaikan, diharapkan kegiatan ini dapat memperkuat semangat moderasi beragama di Kalimantan Barat.
Discussion about this post