Pontianak – fkub-kalbar.or.id, Dalam merespon isu seputar kerukunan, Kita hendaknya memperhatikan situasi yang terjadi di dunia saat ini serta di masa yang akan datang.
Hal ini disampaikan oleh Dr.Romawi Martin Pengurus FKUB Kalimantan Barat saat menjadi narasumber dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Series Ketiga dengan tema “ Merawat Kerukunan Dalam Pandangan Agama Kristen Songsong Pesta Demokrasi 2024”, Selasa, 27/9 pagi bertempat di Aula Sekretariat FKUB Kalbar dan akan disiarkan secara langsung melalui Laman Fanspage FKUB Kalbar.
Fase pertama megatrend dunia adalah demografi dunia yang terjadi dari berbagai suku, bangsa, dan agama, Demografi yang beragama ini, perlu penguatan agar nilai-nilai kerukunan tetap terjaga.
“Kita adalah negara Bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bangsa, ras, dan agama. Ini menjadi keunikan tersendiri bagi bangsa Indonesia yang memiliki demografi beragama ini. “
Fase Kedua, adalah fase urban global dimana terjadi perpindahan masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya. Kondisi ini menjadikan masyarakat hendaknya dapat terus bersikap matang dan dewasa termasuk dalam menjaga nilai-nilai kerukunan dimanapun berada.
Fase Ketiga, adalah fase pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi. Pada fase ini kita dihadapkan pada pilihan kuat atu lemah, kaya atau miskin sehingga seringkali mengakibatkan pergerseran antara berbagai segmen tersebut. Oleh karenanya tokoh agama berperan penting dalam upaya terus mengajarkan budi luhur, kebaikan, dan amal saleh.
Dirinya mengatakan bahwa politik identitas menjadi sebuah keniscayaan. Namun hal ini perlu dikelola dengan baik dalam upaya memperkuat persatuan antar satu dengan yang lain dengan saling tidak merusak satu sama lainnya.
Menurutnya, merawat kerukunan menjadi tugas kita Bersama tidak hanya tugas tokoh agama semata. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanmkan keyakinan bahwa semua agama mengajarkan nilai-nilai budi luhur. Jika hal ii dilakukan maka tidak ada lagi elemen umat beragama yang merasa bahwa ajaran agamanya adalah paling benar. Penguatan kerukunan ini perlu dilakukan setiap saat dan tanpa mengenal waktu dalam setiap momentum.
“Dalam seluruh kesempatan dan momentum. Merawat kerukunan dan kesamaan harus menjadi dasar bagi negara dan bangsa. “ Ujarnya. (Rilis)
Discussion about this post