Pontianak – fkub-kalbar.or.id, Bertempat di Aula Universitas PGRI Pontianak, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat mengadakan Seminar Nasional Moderasi Beragama dan Launching Buku FKUB. Acara ini merupakan hasil kerjasama antara FKUB Kalimantan Barat dengan beberapa pihak, antara lain Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, FKUB Kabupaten Kubu Raya, Universitas Islam Malang, Universitas PGRI Pontianak, Kelas Pontianak Doktoral PAI Multikultural UNISMA Malang, serta Perempuan ICMI Kabupaten Kubu Raya.
Dalam seminar ini, salah satu narasumber utama, Prof. Dr. Ibrahim, NA, menyampaikan paparan bertema “Peran Komunikasi dalam Memfasilitasi Dialog Antaragama”. Beliau menekankan pentingnya komunikasi dan dialog sebagai jembatan untuk memperkuat kerukunan umat beragama di tengah keberagaman Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat.
“Agama mengajarkan kita untuk menyadari bahwa kita tidak hidup sendiri. Kita harus memahami bahwa selain agama kita, ada agama orang lain di sekitar kita. Bahkan, dalam selera, kita tidak hidup dengan selera kita sendiri. Semua itu membutuhkan komunikasi sebagai jembatan untuk mengatasi perbedaan,” ujar Prof. Ibrahim.
Selain itu, Prof. Ibrahim juga menekankan pentingnya keterbukaan dalam berkomunikasi, baik untuk memahami orang lain yang berbeda maupun agar diri kita dipahami oleh orang lain. Menurutnya, keterbukaan tersebut mencegah timbulnya konflik yang kerap terjadi akibat sikap tertutup dan egois. Ia mengajak peserta untuk “keluar dari tempurung”, memahami dunia luar yang lebih luas.
“Keluar dari tempurung itu penting, karena dunia di luar kita jauh lebih luas. Kita perlu membuka diri untuk memahami orang lain dan juga membuka diri agar orang lain bisa memahami kita,” jelasnya.
Prof. Ibrahim menambahkan bahwa dialog adalah bagian penting dari komunikasi yang terarah untuk menemukan kesepakatan bersama. Dalam konteks keberagaman suku, agama, dan etnis di Kalimantan Barat, dialog menjadi sarana efektif untuk mencapai titik temu yang harmonis.
Sebagai Ketua FKUB Kalimantan Barat, Prof. Ibrahim mengakhiri paparannya dengan mengajak seluruh peserta untuk terus membangun semangat kebersamaan dan kerukunan demi menjaga perdamaian di Kalimantan Barat dan Indonesia. Menurutnya, moderasi beragama dapat dicapai melalui upaya komunikasi yang baik dan dialog yang terbuka, sehingga masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai meskipun berbeda keyakinan.
Acara ini mendapat apresiasi tinggi dari para peserta, terutama dalam memberikan wawasan mengenai pentingnya komunikasi lintas agama sebagai fondasi kerukunan umat beragama. Selain seminar, FKUB Kalimantan Barat juga meresmikan buku terbaru mereka, yang diharapkan dapat menjadi pedoman dalam menjaga kerukunan di tengah masyarakat majemuk. (Rilis)
Discussion about this post