Ketapang – fkub-kalbar.or.id, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Ketapang kembali menggencarkan kerukunan melalui kegiatan sosisalisasi kerukunan umat beragama, Kamis (14/11/2024). Kali ini yang dikunjungi adalah wilayah perhuluan yakni Kecamatan Pemahan dan Nanga Tayap. Kegiatan sosialisasi yang difasilitasi oleh Badan Kesbangsol ini diikuti oleh 11 orang anggota FKUB yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan unsur-unsur dari muslim, Katholik, Kristen, Hindu dan Buddha.
Kunjungan pertama adalah Kecamatan Pemahan. Hadir dalam sosialisasi itu Camat Pemahan Herman Syahwiran, S.Hut.,M.Sos, unsur forum kordinasi pimpinan kecamatan, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan ormas pemuda GP Ansor. Dalam sambutannya Camat Pemahan menyambut baik kehadiran Kesbangpol dan FKUB Kabupaten seraya berharap agar dengan adanya sosialisasi kerukunan beragama ini kondisi aman dan nyaman yang sudah dirasakan oleh masyarakat Pemahan tetap bisa dipertahankan.
Ketua FKUB Ketapang Drs. Heronimus Tanam, ME di dalam forum menjelaskan fungsi dan kedudukan FKUB serta urgensinya bagi terciptanya harmonisasi. Sementara itu Wakil Ketua FKUB Pendeta Yance Abidano, S.Th yang bertindak sebagai nara sumber memberikan pencerahan kepada peserta tentang kerinduannya pada kondisi yang damai, aman dan nyaman di tengah-tengah perbedaan yang ada. “Konflik yang terjadi di beberapa wilayah itu sejatinya bukan dilatarbelakangi oleh ajaran agama tertentu. Sebab saya meyakni semua agama mengajarkan kebaikan. Kalau umatnya melakukan ekstrimisme dan radikalisme itu disebabkan oleh pemahaman mereka yang salah. Berarti ada yang salah dalam memahami agamanya” Tutur Pendeta Yance.
Setelah paparan dibuka ruang tanya jawab. Dan fihak Kesbangpol serta FKUB menerima masukan, respon positif dari para peserta.
Kunjungan selanjutnya pada hari yang sama adalah Kecamatan Nanga Tayap. Pertemuan dilangsungkan di Aula Kecamatan, dihadiri oleh Camat Sabran, S.Pd.,M.H beserta staff jajaran kecamatan, Kapolsek Nanga Tayap, Dan Ramil, Tokoh Agama, Tokoh Adat. Tokoh Masyarakat dan beberapa perwakilan pemuda.
Bertindak sebagai pemateri pada kesempatan itu M. Nashir Syam, M.Pd.I dari FKUB unsur MUI. Pemateri menyampaikan perlunya dikuatkan kembali konsep lama yang pernah digaungkan oleh Menteri Agama era Presiden Soeharto, yakni Alamsyah Ratuperwiranegara yakni tentang konsep “Tri Kerukunan”. Yaitu kerukunan antar umat beragama, intern umat beragama dan umat beragama dengan pemerintah. Menurutnya, dari spirit inilah yang menjadi cikap bakal lahirnya Forum Kerukunan Umat Beragama, di masa sekarang.
Lebih lanjut pemateri yang juga sebagai praktisi Pendidikan ini menyampaikan bahwa ikhtiar menguatkan kerukunan umat beragama sudah dirintis semenjak lama, hanya baru diinstitusionalisasikan sejak lahirnya Peraturan bersama antara Menteri Agama dengan Menteri Dalam Negeri Nomor 9/2006 dan Nomor 8/2006. Menurut Perbers 2 Menteri itu, FKUB dibentuk di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan di tingkat kecamatan pun dibentuk, dengan pertimbangan urgensi dan kebutuhan.
Setelah paparan materi. Dibuka ruang tanya jawab. Dan para peserta dengan antusias memberikan masukan, saran dan pertanyaan.
Kunjungan ke dua kecamatan ini dimulai pemberangkatannya dari kantor FKUB pada pukul 05.30 (lepas Subuh) dan kembali ke kantor FKUB dengan selamat pada pukul 18.30. “Luar biasa perjalanan yang cukup melelahkan tapi sekaligus menyenangkan” Kata H. Purwanto salah seorang personil FKUB yang turtserta dalam kegiatan tersebut.
(Kontributor : MN.Syam)
Discussion about this post