Bengkayang –fkub-kalbar.or.id, Wakil Ketua FKUB Kabupaten Bengkayang, H. Damsir, S.Ag., dan anggota pengurus FKUB Kabupaten Bengkayang dari Agama Buddha, Wiyono, S.Pd.B., bersama sejumlah pimpinan Forkopimda Kabupaten Bengkayang menghadiri pelepasan Pawai Cap Go Meh Bengkayang Tahun 2025 pada Rabu pagi, 12/2
Pawai budaya tersebut dilepas oleh Bupati Bengkayang yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang, Yustianus. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pimpinan Forkopimda Kabupaten Bengkayang, di antaranya Kapolres Bengkayang, Teguh Nugroho; Kepala Kejaksaan Negeri Bengkayang, Arifin Arsyad; Dankifan 645/GTY Bengkayang; sejumlah kepala dan perwakilan OPD di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang; perwakilan instansi swasta; anggota DPRD Kabupaten Bengkayang; Ketua Yayasan Vihara Aryamarama Bengkayang; serta tokoh masyarakat dan tokoh adat se-Kabupaten Bengkayang.
Pawai yang digelar pada Rabu pagi ini diikuti oleh 11 grup tatung, dengan rincian 32 tatung yang menggunakan tandu dan 58 tatung yang berjalan kaki. Selain itu, terdapat dua grup drum band dari SMAN 01 Bengkayang dan SMA Swasta Borneo Bengkayang, serta atraksi naga dan barongsai dari Yayasan Vihara Aryamarama Bengkayang. Kegiatan ini berhasil menarik perhatian ribuan masyarakat, baik dari dalam maupun luar kota Bengkayang.
Ketua Panitia Perayaan Cap Go Meh Bengkayang, Boris, dalam laporannya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang, aparat keamanan, peserta pawai, serta masyarakat yang memberikan perhatian tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan ini.
“Tujuan dari Pawai Cap Go Meh ini adalah sebagai bentuk pelestarian adat istiadat, tradisi, dan budaya yang diwariskan oleh leluhur masyarakat Tionghoa. Pawai ini juga merupakan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas penyertaan-Nya dari tahun lalu hingga memasuki tahun yang baru. Festival budaya dan tradisi yang terus dilaksanakan hingga hari ini menunjukkan kecintaan masyarakat Tionghoa terhadap budayanya, serta menjadi perekat kebersamaan dalam keberagaman,” ujar Boris dalam laporannya.
(Kontributor: Tji Cin Med, B.CL.)
Discussion about this post