Pontianak – fkub-kalbar.or.id, Potensi merawat kerukunan dapat diaktifkan dalam setiap diri manusia dalam berhubungan dengan Allah SWT dan orang lain. Begitupula sebaliknya, Manusia memiliki potensi untuk dapat merusak keharmonisan dan menciptakan ketidakrukunan yang muncul dari jiwa dan pikirannya.
Hal ini disampaikan oleh Dr.Ahmad Jais,MA Pengurus FKUB Kalimantan Barat saat menjadi narasumber dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Series Ketiga dengan tema “ Merawat Kerukunan Dalam Pandangan Agama Islam Songsong Pesta Demokrasi 2024”, Rabu, 14/9 pagi bertempat di Aula Sekretariat FKUB Kalbar dan akan disiarkan secara langsung melalui Laman Fanspage FKUB Kalbar.
Ia nebyatakan salah satu ciri ketidakharmonisan atau rusaknya kerukunan ialah perilaku buruk sangka dan sering menggunjing oranglain sebagaimana termaktub dalam al-Qur’an Surat al Hujurat ayat 12 yang artinya “ Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang”
Sumber dari kedua hal tersebut sebenarnya adalah pikiran kita yang terkadang menghasilkan asumsi-aumsi yang melahirkan dua hal tersebut yang kemudian direspon oleh jiwa kita berupa rasa.
“Seringkali kita merespon segala sesuatu secara negatiif dengan diri palsu kita berupa ego, emosi, amarah, dan keinginan, serta diri sejati yakni Suci, murni, bijak, dan tenang. Hal ini harus dibersihkan dalam diri jiwa manusia sehingga dapat menghindari hal hal negative yang ditimbulkan.
“Ada dua potensi yang Allah ilhamkan kepada manusia yakni taqwa yang memuat hal-hal positif serta Fujur yang memuat hal-hal dan negative. Ketika hal-hal positif itu lebih dominan maka Allah akan memberikan keberuntungan kepadanya sebagaimana Qs As-Syams Ayat 9. Begitupula sebaliknya jika lebih dominan fujur maka yang bersangkutan akan merugi sebagaimana Qs Asy-Syams Ayat 10.” Ujarnya.
Salah satu upaya untuk membersihkan sisi-sisi negatif jiwa ini adalah dengan melakukan istighfar baik secara lahir dan batin. Disamping itu Langkah yang dapat dilakukan yakni dengan membersihkan pikiran dengan Mind Programming.
“Apa yang kita dapatkan adalah cerminan dari apa yang kita pikirkan” ujarnya. (Rilis)
Discussion about this post